Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014
BEBAS KERUKUNAN AGAMA DI INDONESIA Agama merupakan sesuatu yang diyakini dan dipahami oleh manusia.Suatu keyakinan bisa tampak manakala diekspresikan dalam berbagai tindakan. Tindakan manusia beragama itu merupakan penerapan konkrit dari nilai-nilai yang dimiliki manusia. Oleh karena itulah, Smith mencoba memahami dan sekaligus “mempersoalkan” agama berdasarkan apa yang diyakini dan diperbuat oleh manusia beragama, sebab, kebenaran itu justru muncul berdasarkan apa yang dipahami dan dilakukan oleh manusia. Atas dasar itu, keberagamaan seseorang bagaimanapun akan di-pengaruhi oleh struktur sosial, po-litik dan kultural setempat dimana agama itu hidup dan berkembang. Dalam konteks ini, misalnya, kenapa “perwujudan” Islam di Indonesia bisa dibedakan dengan Islam di Arab Saudi, Pakistan, Mesir, atau di tempat lainnya ? Demikian juga, kenapa Hindu di India berbeda dengan Hindu di Bali ? Dari sinilah, maka setiap agama tidak dapat dipisahkan dari cirinya yang “kompromistis” atau “akomod
Konflik Antar Suku Di Indonesia  Beragamnya suku di Indonesia terkadang melahirkan sebuah peperangan yang biasa kita sebut dengan perang antar suku. Alasan peperangan itu sangatlah bermacam-macam. Menurut badan riset, data suku-suku yang ada di Indonesia mencapai kurang lebihnya lebih dari 300 kelompok suku atau etnik. Jumlah suku bangsa yang mencapai ratusan inilah pada kenyataannya memang sangat rentan akan terhadap sebuah konflik. Dan perang antar suku pun pada akhirnya menjadi suatu hal perstiwa yang memang tidak bisa dihindarkan lagi. Konflik merupakan hal atau masalah yang lazim atau biasa terjadi di lingkungan masyarakat. Dimana lagi-lagi perbedaan menjadi latar belakang yang mendasar dalam setiap konflik perang antar suku di Indonesia. Peperangan antar suku akhir-akhir ini menjadi bahan pekerjaan pemerintah untuk menetralisir kekisruhan yang sering terjadi khususnya peperangan antar suku. Konflik tersebut terjadi karena saking beragam nya suku-suku di Indonesia dan be
Manusia Dan Kebudayaan Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.              Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaa
IBD: Manusia dan Keadilan 8:13 AM    Education ,  Tugas    1 comment Manusia dan Keadilan Pengertian Keadilan Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil. Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugas
RANGKUMAN ILMU BUDAYA DASAR (IBD) BAB 1-11 BAB 1   TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR A.    PENDAHULUAN Mata kuliah ilmu budaya dasar adalah mata kuliah yang  salah satu yang membicarakan tentang nilai-nilai,kebudayaan,tentang berbagai macam masalah yang di hadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Hal itu perlu karna di rasakan kekurangan pada sistem pendidikan kita baik pada tingkat menengah maupun pada tingkat perguruan tinggi. Tampa memungkiri banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan, salah satu yang penting adalah sistem pendidikan kita. Di harapkan agar mata kuliah ini dapat menjadi semacam “lingua franca” bagi para akademisi dari berbagai lapangan ilmiah. Dengan memiliki suatu bekal yang sama ini di harapkan agar akademisi dapat lebih lancar berkomunikasi. Kelancaran berkomunikasi ini selanjutnya akan memperlancar pula pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh para cendikiawan dari berbagai lapangan keahlian itu. Dengan mendapat m