Tugas 4 Ilmu Budaya Dasar

Merry Riana “Mimpi Sejuta Dolar”
Dia adalah wanita kelahiran Jakarta 29 Mei 1980 yang saat ini terkenal sebagai pengusaha, penulis dan motivator dari Indonesia. Merry Riana adalah salah satu motivator wanita tersukses yang terkenal dengan Mimpi sejuta dolarnya yang ia dapatkan di usia 26 tahun. Kilas balik kehidupan Merry Riana yang jatuh bangun di awal pencapaian cita-citanya untuk menjadi seorang entrepreneur wanita yang sukses dan menjadi motivator yang dapat memberikan kehidupan yang lebih baik pada kedua orangtuanya dan juga ambisinya untuk membantu generasi muda untuk melakukan hal serupa  bukanlah sesuatu yang dengan cepat dan mudah ia dapatkan.
Merry Riana adalah lulusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Jurusan ini dipilihnya dengan alasan jurusan paling masuk akal baginya saat itu pada tahun 1998. Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis. Awalnya Merry Riana bercita-cita melanjutkan pendidikannya di Universitas Trisakti jurusan Teknik Elektro tetapi hal itu kandas karena kerusuhan besar di tahun 1998. Meskipun demikian hal inilah yang merubah takdirnya dan merupakan cikal bakal kesuksesannya saat ini.
Dia dilahirkan di keluarga yang sederhana keturunan Tionghoa, ayahnya bernama Ir. Suanto Sosrosaputro dan ibunya bernama Lynda Sanian, Merry adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sebagai anak tertua dalam keluarga, ia harus menjadi panutan dalam keluarganya agar adik-adiknya dapat mencontohnya. Merry Riana memulai pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Don Bosco Pulomas, tamat dari sana ia kemudian masuk di SMP Santa Ursula dan juga SMA ia lanjutkan di sekolah yang sama yaitu SMA Santa Ursula yang merupakan sekolah katolik khusus perempuan yang berada di Jakarta Pusat.  
Di awal kuliahnya ia menjalani kehidupan yang begitu sulit karena tidak didukung dengan kemampuan finansial yang memadai, sampai Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja. Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mengantungi $10 selama seminggu. Untuk berhemat, Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis, bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya. Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar. Dari mulai membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di hotel. Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry mulai membangun mimpi.
 “....Saya membuat resolusi ketika ulang tahun ke-20. Saya harus punya kebebasan finansial sebelum usia 30. Dengan kata lain, harus jadi orang sukses. The lowest point in my life membuat saya ingin mewujudkan mimpi tersebut” - Merry Riana.

Setelah menjalani berbagai liku kehidupan di Singapura Merry terpacu untuk memperbaiki standar kehidupannya berbagai cara ia lakukan mulai dari mengikuti bisnis MLM, membuka jasa pembuatan skripsi, hingga mencoba bermain saham. Meskipun gagal dan jatuh terpuruk ia berusaha bangkit kembali dengan memulai dari awal dengan menekuni industri perencanaan keuangan. Memulai kembali dengan belajar bersungguh-sungguh tentang seluk beluk pasar. Merry pun kemudian memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan dengan menjadi penasihat keuangan ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan dan hambatan. Meskipun di awal karirnya keluarganya kurang mendukung keputusan Merry tersebut. Tetapi pada akhirnya ia sukses sebagai Financial Consultant yang menjual produk-produk keuangan dan perbankan seperti asuransi, kartu  kredit. deposito, tabungan, dll. Dalam enam bulan pertama karirnya di Prudential, Merry berhasil melunasi utangnya sebesar 40 ribu dolar Singapura. Sungguh pencapaian yang luar biasa mengingat usianya yang masih muda. Tepat satu tahun pertamanya ia berhasil mendapatkan penghasilan sebesar 200 Ribu Dollar Singapura atau sektar 1,5 Milyar Rupiah. Merry Riana kemudian dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Teratas yang diidam-idamkan banyak orang yang menekuni profesi penasihat keuangan pada tahun 2003.
Tahun 2004 saat Merry dipromosikan sebagai manajer ia memulai mendirikan MRO (Merry Riana Organization) sebuah perusahaan jasa keuangan, pelatihan, motivasi, dan percetakan buku yang berbasis di Singapura. Di usianya yang ke-30 ia membuat resolusi untuk memberikan dampak positif pada sejuta orang di Asia terutama di Indonesia tanah kelahirannya. Salah satunya dengan meluncurkan buku “Mimpi sejuta dolar” yang sangat inspiratif. Profil kesuksesan Merry Riana mulai dikenal setelah muncul di artikel The Strait Times pada tanggal 26 Januari 2007 yang berjudul "She's made her first million at just age 26" ("Ia mencapai satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun").


Rujukan :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah, Pengertian, Macam-macam Komputasi Modern, Kelebihan dan kekurangan Komputasi Modern

E-Agriculture, E-Health, dan E-government beserta contoh aplikasinya

Salah Satu Contoh Kasus Ketidakadilan Hukum di Indonesia