E-Agriculture, E-Health, dan E-government beserta contoh aplikasinya
E-Agriculture
E-Agriculture adalah pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pertanian. Pemanfaatan ini
dapat dilakukan disemua aktivitas pertanian, mulai dari proses produksi sampai
pada pemasaran hasilnya. Kemunculan E-Agriculture bertujuan untuk berfokus pada
peningkatan pembangunan pertanian dan pedesaan melalui informasi yang
ditingkatkan melalui proses komunikasi. Aplikasi e-Agriculture atau
e-Agribusiness dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian mulai dari kegiatan
di hulu (proses produksi) sampai pada di hilir (pemasaran hasil). FAO telah
memanfaatkan ICT di kegiatan network, publikasi, database dan pembuatan Web.
Sementara itu, Departemen Pertanian memanfaatkan ICT untuk program (i).
Pengembangan Statistik Pertanian, (ii). Pengembangan Sistem Informasi, dan
(iii). Penunjang Pengembangan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian.
Beberapa keuntungan dari
penggunaan E-Agriculture adalah :
1.
Membantu masyarakat dibidang pertanian untuk
dapat meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kualitas dan kuantitas
dari hasil pertanian sehingga mensejahterahkan petani maupun masyarakat yang
mengkonsumsi hasil pertanian.
2.
Seiring dengan meningkatkannya kualitas dari
hasil pertanian juga meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat.
3.
Mempermudah berbagai informasi dan teknologi
yang berkembang di bidang pertanian sehingga meningkatkan pengetahuan dan
inovasi di bidang pertanian.
4.
Mengurangi biaya, artinya kebiasaan lama yang
masih menggunakan cara klasik seperti pengiriman surat atau file lainnya
melalui pos saat ini dapat digantikan dengan penggunaan e-mail dan chatting
sehingga dapat menekan biaya. Selain itu distribusi informasi yang dulunya
hanya bisa didapatkan melalui buku, majalah, dll sekarang dengan bantuan
e-agriculture masyarkat dapat memperoleh informasi dengan mudah dan cepat, dan
juga tentunya ini sangat menekan biaya baik bagi masyarakat maupun perusahaan.
5.
Menghemat waktu
6.
Mengintegrasikan supply chain secara lebih mudah dan singkat.
7.
Menjadi ajang promosi yang mendunia dengan biaya
yang murah
8.
Memperpendek waktu produk cycle
Terdapat tiga aktor dalam
mekanisme e-Agribusiness yaitu peran dati produsen, konsumen, dan media.
a.
Peran produsen, Produsen menawarkan produknya
melalaui internet. Tentu saja agar promosi penjualan ini dapat menarik minat
konsumen, maka peran penampilan, peran kelengkapan informasi yang tersedia,
peran kemudahan dan juga peran harga barang menjadi penting.
b.
Peran Konsumen, Sebagai calon pembeli, konsumen
berhak untuk memperoleh informasi yang lengkap, agar tidak kecewa dikemudian
hari. Informasi ini dapat berupa harga, kualitas, cara pengiriman barang,
berapa hari barang dikirim, cara pembayaran, dan sebagainya.
c.
Peran Media Penampilan informasi di media
internet harus disusun dan ditampilkan sedemikian rupa agar menarik perhatian
konsumen. Informasi yang ada di media bukan saja harus lengkap tetapi juga bisa
menimbulkan keinginan calon konsumen untuk membeli.
Berikut contoh website
E-agriculture : www.pertanian.go.id
Website pertanian Kementerian
Pertanian RI ini dikenal dengan taglinenya “Petani Sejahtera Bangsa Berjaya”
dan “Singsingkan lengan baju Turun ke Sawah Sukseskan Swasembada Pangan”.
Website tersebut dibuat guna membantu dan mendistribusikan informasi kepada
publik mengenai perkembangan pertanian di Indonesia. Pada web tersebut telah
tersedia informasi-informasi pertanian yang dibutuhkan oleh publik, dimulai
dari profil kementerian pertanian, visi misi, program kerja, kinerja, unit
pelayanan, dll.
1.
Tampilan kurang menarik
2.
Masih banyaknya para petani di luar sana yang
membutuhkan informasi ini tetapi gagap teknologi sehingga dibutuhkan
sosialisasi khusus kepada petani.
3.
Masyarakat khususnya para petani masih banyak
yang hidupnya belum sejahtera walaupun banyak sekali pengembangan-pengembangan,
inovasi, penyuluhan, dan informasi lainnya yang disampaikan di website ini
mereka tetap saja tidak dapat menikmatinya.
E-Health
Internet saat
ini sudah menjadi sarana komunikasi yang penting dan efektif di seluruh dunia
dan banyak bidang yang menggunakannya. Aplikasi e-learning dalam bidang
pendidikan, e- commerce dalam bidang bisnis, dan e-government dalam bidang
pemerintahan sudah banyak diimplementasikan dan terbukti memberi manfaat untuk
masyarakat. Bidang kesehatan pun kini sudah melirik potensi internet ini.
Sekarang ini, internet menjadi sarana pembelajaran dan pertukaran informasi
yang berguna untuk penyedia layanan kesehatan (provider) dan pengguna layanan
kesehatan (consumer). Berdasarkan
perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan
yang praktis dan efisien, lahirlah konsep e-health sebagai jawaban atas
tuntutan tersebut.
WHO
mendefinisikan e-health sebagai “ the use
of information and communication technologies (ICT) for health”. WHO telah
mengeluarkan resolusi mengenai e-health bernomor 58.28 tahun 2005. Dalam
resolusi tersebut, WHO mendorong kepada setiap negara untuk:
1. Menyusun
rencana strategis jangka panjang untuk mengembangkan layanan e-health di
berbagai bidang di kesehatan baik untuk administrasi kesehatan, kerangka legal
dan regulasi, infrastruktur serta mekanisme kemitraan publik dan swasta.
2.
Mengembangkan infrastruktur TIK untuk e-health
3.
Membangun kolaborasi dengan sektor swasta dan
lembaga profit untuk mendukung e-health
4.
Mengembangkan e-healh yang menjangkau
masyarakat, khususnya yang rawan terhadap permasalahan kesehatan (vulnerable)
dan sesuai dengan kebutuhan mereka,
5.
Memobilisasi kerjasama lintas sektor dalam
mengadopsi norma dan standar e-health, evaluasi,prinsip-prinsip
cost-effectiveness dalam e-health untuk menjami mutu, etika dan keamanan dengan
tetap mengedepankan kerahasiaan, privasi, equity dan equality.
6.
Mengembangkan center of excellence dan jejaring
e-health,
7.
Mengembangkan model sistem informasi kesehatan
masyarakat untuk surveilans, respon dan emergency.
Ke depannya E-health
hendaknya mendapat perhatian yang lebih untuk mendapatkan kehidupan yang sehat,
berkualitas, dan produktif bagi setiap lapisan masyarakat. Dengan adanya E-health
maka setiap lapisan masyarakat dapat mendapatkan informasi kesehatan dengan
mudah dan cepat. Dan juga dapat meningkatkan kinerja, efisiensi serta
mengedukasi banyak orang tentang informasi kesehatan. Sebagai contoh kecil,
adalah masalah rekam medis dari pasien di rumah sakit. Coba anda bayangkan jika
rekam medis ini bisa dilihat oleh dokter, pasien, dan juga staff rumah sakit
secara jarak jauh atau bahkan mobile. Jadi di manapun seorang dokter berada, ia
dapat mengambil tindakan tanpa harus melihat rekam medis yang ada di komputer
rumah sakit terlebih dahulu. Para dokter juga dapat dengan cepat menganalisa
keadaan pasien dari output grafik yang bisa diberikan oleh aplikasi tersebut.
Dan juga pasien bisa melaporkan perkembangan berat badan, tensi darah, kadar
gula, atau hal-hal lain yang dapat dilakukan di rumah melalui sebuah website
ataupun aplikasi mobile. Dan kemudian para dokter dapat memantau perkembangan
si pasien tersebut. Pasien juga bisa melakukan konsultasi secara online dengan
para dokter, tentunya dengan menggunakan kredit poin yang dapat dibayarkan
secara online. Menyenangkan sekali jika memang kita memiliki aplikasi seperti
ini yang terintegrasi dan bisa diimplementasikan secara nyata di dunia
kesehatan.
Berikut salah satu
contoh e-health :
SickWeather adalah semacam
aplikasi untuk Telepon Android dan tablet, yang diproduksi oleh Sickweather,
dan dapat diakses juga melalui websitenya di www.sickweather.com. Adapun Konsep
E-Health dari Sickweather ini adalah dimana para jejaring sosial atau
anggotanya melakukan sharing mengenai kondisi kesehatan mereka Menjadi menarik
karena dengan melakukan sharing kondisi kesehatan mereka, maka jika terjadi
wabah seperti demam berdarah, diare, atau malaria, anggota yang lain dapat
mengetahui hal tersebut melalui fitur pemetaan. Fitur pemetaan ini menampilkan
penyakit yang banyak terjadi di suatu daerah berdasarkan dari sharing status
tadi. Dari data pemetaan penyakit tersebut, para petugas kesehatan setempat
bisa melakukan tindakan pencegahan dengan lebih cepat, tanpa menunggu jatuhnya
korban. Di lain pihak, anggota lainnya dapat memeberi saran dan berbagi cara
penanggulangannya. Bagaimana? Menarik bukan?
E-government
E-Government adalah penggunaan
teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan
pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan
hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government
to Citizen), G2B (Government to
Business Enterprises), dan G2G (Government-to-govenrment).
Adapun kelebihan dari E-Government yaitu lebih hemat dan dapat meningkatkan
PAD bagi daerah yang menerapkan, dan juga menciptakan pemerintahan yang lebih
terbuka, karena program pemerintah akan di share
melalui website sehingga public dapat mengakses informasi tersebut. Adanya
keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak
menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan
dari kesemua pihak. Selain itu pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.
Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau
bahkan video conferencing. Berikut contoh website e-government :
Pada web tersebut
telah dipaparkan berbagai informasi mengenai program kerja pemerintahan provinsi
Maluku Utara, begitu juga berita-berita terbaru seputaran daerah tersebut. Website
ini juga dilengkapi dengan galeri, sehingga publik dapat mengupdate berita
terbaru dengan membaca berita dan melihat koleksi foto dan video di website
tersebut. Website pemerintah provinsi Maluku Utara ini dapat diakses di mediacenter.malutprov.go.id.
Keberadaan
E-govenrment sangat membantu masyarakat khususnya masyarakat di pedalaman untuk
mengakses informasi mengenai kondisi pemerintahan saat ini. Apalagi Indonesia
merupakan negara kepulauan yang sangat luas, sehingga dengan adanya e-government
ini setiap lapisan masyarakat dapat mendapatkan informasi yang sama dan adil.
Komentar
Posting Komentar